Rabu, 15 Mei 2013

SUSU KUDA SANGAT DEWA

SuSu KuDa LiAr Sangat DEWA 
Penggunaan susu kuda sebagai obat terapi telah berlangsung sejak awal tahun 1960-an. Contohnya di Rusia, susu kuda diolah menjadi Koumiss yang dipakai untuk  Koumiss Therapy di rumah-rumah sakit di Samara, Moskwa, Leningrad, Volinsk, dan lain-lain. Menurut Dharmojono (1993) pada tahun 1962 sudah ada 23 rumah sakit di Rusia yang menggunakan Koumiss Therapy untuk menganggulangi penyakit-penyakit tubereculosis (TBC), saluran pencernaan, avitaminosis , anemia (lesu darah), penyakit kardiovaskuler, lever dan ginjal. Sedangkan di Indonesia pengunaan susu kuda liar dsikenal untuk pengobatan setelah ada pengalaman beberapa pasien penderita leukimia yang dapat disembuhkan oleh susu kuda liar.
Sekitar tahun 1998 banyak beredar dan populer di masyarakat produk dengan label “susu kuda liar” dan dipromosikan sebagai obat yang dapat menyembuhkan berbagai menyakit seperti paru-paru basah, tubereculosis, tifus, anemia, kanker dan sebagainya. Susu kuda Sumbawa yang dijual dengan label susu kuda liar dinyatakan masa edarnya sampai beberapa bulan. Susu “kuda liar” tersebut ternyata berasal dari susu kuda yang dipelihara dengan cara ekstensif (liar) yaitu dilepas di hutan atau daerah bukit di daerah bukit di pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yakin di kabupaten
Sumbawa, Bima, Dompu yang akhirnya disebut sebagai susu kuda Sumbawa merupakan hasil pemerahan kuda-kuda di ketiga kabupaten tersebut yang selanjutnya oleh para pengumpul susu langsung dikirim menggunakan jerigen atau botol tanpa pemanasan dan pengolahan tersebut dahulu ke perusahaan pengemas di Pulau Sumbawa, Lombok dan Pulaw Jawa.
Susu kuda Sumbawa dijual melalui apotek, toko obat, radio swasta, pasar swalayan, bandara udara dan perorangan di beberapa kota di Indonesia. Dan pengamatan di lapangan ternyata susu kuda Sumbawa yang disimpan pada suhu kamar sampai beberapa  bulan tidak rusak, melainkan hanya mengalami fermentasi. Padahal susu sapi yang disimpan pada suhu kamar dalam waktu 24 jam sudah rusak dan tidak dapat dikonsumsi lagi.
Masyarakat meyakini bahwa susu kuda Sumbawa mempunyai khasiat dapat mengobati bermacam-macam penyakit namun demikian khasiat tersebut belum berdasarkan pada hasil penelitian lebih lanjut, menurut Dharmajono masyarakat mengkonsumsi susu kuda Sumbawa yakin khasiatnya dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti kanker, tuberculosis paru-paru, saluran kencing, anemia, saluran pencernaan, dan jenis peyakit lainnya yang tidak dapat ditanggulangi oleh dokter  sehingga oleh masyarakat sering disebut sebagai “obat dewa”.
Dilain pihak ada sebagian masyarakat yang menyangsikan khasiat susu kuda Sumbawa sebagai obat sebagaimana dikutip dari pemberitaan beberapa media massa. Susu kuda Sumbawa pernah dilarang oleh DEPKES untuk diiklankan dan diedarkan dengan label “susu kuda liar” yang dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit dan dilarang dijual di apotek dan pasar swalayan. Larangan ini membuat asosiasi persusuan dan distributor susu kuda liar resah dan dalam pertemuannya dengan DITJEN POM disepakati bahwa semua produk susu kuda yang ada di peredaran tidak mencantumkan lagi khasiat obat pada labelnya, kata-kata kuda liar diganti dengan “kuda bima” dan dinyatakan sebagai produk minuman susu yang baik untuk kesehatan.
Hasil pengujian di Balai POM di beberapa daerah menunjukan bahwa susu kuda Sumbawa bersifat asam dengan, Ph 3-4, tidak mengandung bakteri patogen, bahan pengawet maupun bahan yang membhayakan, serta nilai gizinya baik dan kadar lemaknya rendah, yaitu 0,97%. Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Barat dihasilkan oleh kuda yang dipelihara masyarakat di pulau Sumbawa secara ekstensi tradisional (liar) dan mengkonsumsi hijauan makanternak dari tumbuhan yang ada. Susu kuda biasanya dikemas dalam botol atau jerigen plastik. Hasil pemeriksaan laboratorium Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan bahwa keadaan susu asam, hampir semua sempel susu yang diperiksa mengandung kuman dengan jumlah 9,2x104 per ml.
Penelitian tentang khasiat susu kuda Sumbawa di Indonesia masih sangat sedikit Sudarwantoetaf (1998) telah eneliti komposisi kuda Sumbawa pada tahun 1998 dan Hermawati (2001) meneliti mengenai aktivitas antimikroba susu kuda Sumbawa terhadap Mycobacterium tubercolosis. Penelitian-penelitian tersebut di atas merupakan upaya menemukan senyawa anti mikroba alami dari sumber hayati asli Indonesia sebagaimana yang juga telah mulai banyak diteliti, diantaranya buah atung dari Maluku, rimpang lengkuas, dan lain sebagainya. 
Manfaat susu kuda untuk perawatan dan pengobatan tertentu telah banyak dikemukakan oleh para pakar dari bekas negara Uni Soviet, namun hasilhasil penelitiannya jarang dipublikasikan secara meluas. Publikasi mengenai Koumiss yaitu susu kuda yang difermentasi dengan bakteri Lactobacillus bulgarieus, Streptococcus lactis, dan Tarola sp dinyatakan mampu meningkatkan daya persembuhan bagi penderita tubercolosis, typhoid, dan paratyphoid. Disimpulkan bahwa pemanfaatan susu kuda Sumbawa ini sangat baik untuk kesehatan bila dilihat dari berbagai pengalaman orang yang  telah menggunakannya.
JIKA ANDA TERTARIK UNTUK MENGKONSUMSI SUSU KUDA LIAR ORGANIK SILAHKAN Hubungi:

CV.SILA RASA INDONESIA
JL.RAYA BOGOR NO.15 CIRACAS JAKARTA TIMUR 13740
Telp:0218703624,081210708188,085282276802

Tidak ada komentar:

Posting Komentar